KOTAK PENCARIAN:

Sabtu, 03 Desember 2011

Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ekstraksi Vakum Di Klinik

iklan1

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di dalam Rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer di Indonesia 2001-2010 disebut bahwa dalam Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, Making Pregnancy Safer mempunyai misi dan visi untuk mencapai Indonesia sehat 2010. Visi Making Pregnancy Safer adalah semua perempuan di Indosenia dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan bayi dilahikan hidup sehat. Sedangkan misinya adalah menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan sistem kesehatan untuk menjamin ASKES terhadap intervensi yang cost-effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat dan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang lestari sebagai suatu prioritas dalam program pembangunan nasional. Dan tujuan Making Pregnancy Safer adalah menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia (Depkes RI, 2001).
    Ekstraksi vakum merupakan tindakan untuk melahirkan bayi.dengan ekstraksi menggunakan tekanan negatif dengan alat vakum.
Tehnik melahirkan bayi menggunakan alat vakum yang telah diperkenalkan sejak tahun 1840 oleh Simpson, dan model alat ini terus berubah demi mengurangi resiko pada bayi yang diperkenalkan Malmstrom tahun 1954.alat ekstraksi vakum dibuat dalam 2 bentuk. Ada yang terbuat dari bahan  stainless dan silastic yang masing-masing punya keunggulan.Prinsip kerja alat ekstraksi vakum adalah dengan memberikan tekanan negatif, sehingga akan membentuk kaput dikulit kepala bayi yang berguna sebagai tempat tarikan saat ibu mengejan (Cuningham F, 2002).
    Adanya beberapa faktor ibu maupun janin menyebabkan tindakan ekstraksi vakum dilakukan yaitu ketidakmampuan mengejan, keletihan, penyakit jantung, section secarea pada persalinan sebelumnya, kala II yang lama, dan posisi janin oksiput posterior atau oksiput transverse menyebabkan persalinan tidak dapat dilakukan secara normal. Maka perlu tindakan ekstraksi vakum. Ekstraksi vakum dapat mengakibatkan terjadinya toleransi pada servik uteri dan vagina ibu sehingga mengakibatkan perdarahan yang dapat meningkatkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Disamping itu terjadi laserasi pada kepala janin yang dapat mengakibatkan pendarahan intrakranial.(Depkes RI,2005)
Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di Negara-negara bekembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran.
Dr. Ieke menegaskan bahwa 90% kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh pendarahan (30%), infeksi (12%), eklampsia (25%), partus lama (11%), komplikasi abortus (12%) dan penyebab lainnya (Depkes RI, 2001)
    Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)  tahun 2002 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan AKI dari 307 menjadi 390 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2005).
    persalinan yang didapat dari WHO kejadian ekstraksi vakum berkisar antara 38% dan pervaginam berkisar 62% pada presentase belakang-kepala. Sekalipun kejadian kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian ibu 90% disebabkan oleh perdarahan yaitu (Mochtar 1998) atonia uteri 50% - 60 %, retensio plasenta 16% -17 %, laserasi jalan lahir 4% - 5%, kelainan darah 0,5% - 0,8%, infeksi, partus lama dan komplikasi lain (Depkes RI, 2002).
    Alasan pemilihan alat ekstraksi vakum (alat bantu persalinan pervaginam) adalah untuk menghindari tingginya angka operasi caesar yang sudah membutuhkan biaya relatif lebih besar dan resiko dari tindakan operasi terhadap ibu bila dibandingkan dengan tindakan ekstraksi vakum, selain itu komplikasi yang terjadi pada partus buatan dengan ekstraksi vakum biasanya timbul akibat terlalu lama dan terlalu kuatnya tarikan kadang juga operator sering  menemukan kendala dari pihak keluarga akibat sikap keluarga yang tidak siap operasi dan meminta dokter untuk mencoba tetap lahir pervaginam.
    Berdasarkan penelitian  pada periode 01 Januari – 31 Mei 2009 di Klinik Yoshua Lubuk Pakam ditemukan kasus ekstraksi vakum sebanyak 67 (19,6%) dari 341 jumlah ibu bersalin.
Sebagian kasus ekstraksi vakum yang ditolong di Klinik Yoshua adalah partus lama (55%), dan sebagian terbesar adalah kiriman bidan dengan angka tertinggi primigravida (66,5%).
    Berdasarkan data dan penjelasan diatas maka penullis tertarik mengetahui “Karakteristik ibu bersalin dengan ekstraksi vakum di Klinik Yoshua Lubuk Pakam periode 01 Januari – 31 Mei 2009.

B.    Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah bagaimana  Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ekstraksi Vakum Di Klinik Yoshua Lubuk Pakam Periode 01 Januari – 31 Mei Tahun 2009.

C.    Tujuan Penelitian
C.1.  Tujuan umum
Untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan ekstraksi vakum di Klinik Yoshua Lubuk Pakam Periode 01 Januari – 31 Mei Tahun 2009.
C.2.  Tujuan khusus
1.    Untuk mengetahui karakteristik ibu pada kasus ekstraksi vakum berdasarkan umur ibu.
2.    Untuk mengetahui karakteristik ibu pada kasus ekstraksi vakum berdasarkan pendidikan ibu.
3.    Untuk mengetahui karakteristik ibu pada kasus ekstraksi vakum berdasarkan pekerjaan ibu.
4.    Untuk mengetahui karakteristik ibu pada kasus ekstraksi vakum berdasarkan pritas
5.    Untuk mengetahui karakteristik ibu pada kasus ekstraksi vakum berdasarkan cara persalinan yang lalu.

D.    Manfaat Penelitian

D.1.    Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penerapan ilmu yang didapat di masa pendidikan di Akademi Kebidanan Nauli Husada Sibolga.
D.2.    Bagi Pendidikan
Sebagai bahan informasi yang dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya.
D.3.    Bagi Instansi
Meningkatkan mutu pelayanan yang telah dicanangkan oleh pemerintah supaya pertumbuhan dan perkembangan pada anak semakin optimal dan dapat tercapai seoptimal mungkin.




Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.152

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Tidak ada komentar: